Pengaruh Kecerdasan Buatan Pada Dunia Pendidikan

Darren D Dharmawan / XII MIPA 3 / 08

Kecerdasan Buatan / Artificial Intelligence telah menjadi bagian dari hidup siswa-siswi. Teknologi ini menawarkan berbagai manfaat, seperti personalisasi pembelajaran, aksesibilitas sumber daya, dan peningkatan efisiensi. Meskipun memiliki manfaat yang banyak, banyak orang mengatakan bahwa Artificial Intelligence  berdampak negatif pada siswa-siswi. Menurut kami, Artificial Intelligence akan berdampak negatif pada siswa-siswi yang menggunakannya dengan tidak bijak.

Artificial Intelligence sudah menjadi alat yang digunakan sehari-hari bagi manusia terutama siswa-siswi di Indonesia. Sebagai seorang pelajar, tidak heran mereka dibebani oleh banyak tugas dan proyek. Tetapi, proses pembelajaran ini merupakan salah satu proses yang paling penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik dalam menempuh pendidikan nya. Tidak jarang ditemukan beberapa siswa berusaha menyelesaikan pembelajaran dengan cara yang instan dan mudah. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Tirto bersama Jakpat pada tanggal 21-27 Mei 2024, sebanyak 86,21 persen dari 1501 responden mengaku bahwa mereka menggunakan bantuan Artificial Intelligence dalam menyelesaikan tugas mereka. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari siswa sudah bergantung pada Artificial Intelligence dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang diberikan. Jika hal ini terus berkelanjutan maka siswa dapat kehilangan kemampuan problem solving nya dan dapat menyebabkan kemunduran di masa depan nanti.

Siswa menjadi malas dan membuat mental mereka menjadi “stroberi”. Artificial Intelligence  yang canggih sekarang mendorong siswa siswa agar mengerjakan sesuatu dengan cepat, mudah, dan tanpa tekanan. Ini sangat berbeda dengan saat Artificial Intelligence belum ditemukan. Dimana pada saat Artificial Intelligence belum ditemukan, siswa siswa berusaha keras untuk mencari informasi lewat buku dan internet, mengerjakan tugas dengan usaha sendiri, dan sanggup berada di bawah tekanan tugas. Ini menjelaskan Ungkapan “stroberi” dimana stroberi itu sangat mudah hancur jika berada dibawah tekanan.

Perkembangan Artificial Intelligence pada zaman sekarang dan kedepannya semakin lama semakin canggih sehingga keberadaannya dapat mengancam masa depan guru sebagai pendidik siswa. Hal ini terbukti melalui fitur-fitur canggih dari Chat GPT, dimana sekarang ini saja kecerdasan buatan ini sudah memiliki fitur skalabilitas yang tinggi, tersedia dalam 24 jam, memiliki kemampuan multibahasa, pemahaman konteks yang baik, dan pencarian informasi yang tinggi. Semua fitur ini diraih dengan perkembangan teknologi di zaman sekarang. Dalam 10 hingga 20 tahun lagi maka bisa dipastikan bahwa semua fitur tersebut akan semakin canggih mulai dari segi pencarian informasi yang lebih lengkap dan real time dan pemahaman kontekstual yang lebih mendalam. Belum lagi kenyataannya bahwa perkembangan kecerdasan buatan sangat cepat sehingga memunculkan berbagai aplikasi kecerdasan buatan lainnya yang memiliki fungsi yang kurang lebih sama seperti Chat GPT. Penjelasan ini semakin diperkuat oleh pendapat CEO Nvidia Jensen Huang yang menyatakan pernyataan beirkut.

 “generasi muda akan tumbuh dengan kecerdasan buatan yang akan menjadi gurunya sendiri. Ia juga menambahkan bahwa kecerdasan buatan akan menjadi guru “virtual” yang akan hidup bersama seseorang sepanjang hidupnya sebab kecerdasan buatan dapat mengajar dan memudahkan akses teknologi untuk semua orang.”

Artificial Intelligence telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan siswa-siswi, memberikan berbagai manfaat seperti kemudahan akses informasi dan peningkatan efisiensi. Namun, penggunaannya yang tidak bijak dapat berdampak negatif pada perkembangan siswa. Ketergantungan yang berlebihan pada Artificial Intelligence dalam menyelesaikan tugas dapat menghambat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah, bahkan menimbulkan mentalitas “stroberi” yang rentan terhadap tekanan. Selain itu, kemajuan Artificial Intelligence yang semakin pesat juga dapat mengancam peran guru sebagai pendidik utama. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk menggunakan teknologi ini secara bijak dan tetap mengutamakan usaha mandiri dalam proses pembelajaran.

Langkah langkah dalam pembuatan essay ini

  1. Cari judu/topik untuk essay tersebut
  2. Tentukan apakah kamu setuju atau tidak dengan topik itu
  3. Buatlah argument anda, kenapa anda setuju/tidak setuju terhadap topic tersebut.
  4. Lakukan riset tentang argument tersebut.
  5. Buatlah poin poin dari hasil riset tersebut.
  6. Poin poin tersebut buatlah menjadi paragraf (body paragraph) 
  7. Buatlah orientasi dan kesimpulan dari body paragraph anda.

Essay, Topik : Apakah perkembangan AI baik untuk bidang pendidikan 

Jawaban : Tidak.

Argument : 

  • AI akan membuat siswa malas karena tugas tugas dapat dikerjakan dengan instan sehingga siswa menjadi malas dan tidak kritis

https://tirto.id/penggunaan-ai-di-dunia-pendidikan-makin-marak-dan-merata-gZax

  • AI dapat membuat siswa malas dan membuat mental mereka menjadi “stroberi” 

https://www.tempo.co/gaya-hidup/mengenal-istilah-generasi-strawberry-ciri-ciri-dan-penyebabnya-408369

  • Salah satu keprihatinan utama terkait dampak negatif AI di bidang pendidikan adalah potensi akan hilangnya pekerjaan bagi para guru

Bibliografi :

https://el.iti.ac.id/10-dampak-negatif-kehadiran-ai-dalam-bidang-pendidikan/ https://tekno.kompas.com/read/2024/11/14/16453467/sebut-ai-adalah-masa-depan-ceo-nvidia-jensen-huang-beri-pesan-untuk-anak-muda?page=all

https://flippa.com/blog/the-top-ai-applications-and-tools


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *