Dampak Negatif Iptek: Masyarakat Lebih Memilih Produk Impor Dibandingkan dengan Produk Lokal
Perkembangan Iptek memberikan banyak perubahan bagi bangsa kita, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Dampak negatif inilah yang harus kita waspadai demi kesejahteraan bangsa. Salah satu dampak negatif berkaitan dengan perkembangan Iptek adalah preferensi masyarakat yang cenderung memilih produk impor dibandingkan dengan produk lokal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini. Pertama, kualitas produk impor lebih bagus dibandingkan dengan produk lokal. Dengan penawaran harga yang sama, tentu masyarakat lebih memilih produk impor karena memiliki kualitas yang lebih baik. Kedua, kurangnya inovasi yang ditawarkan oleh produk lokal. Banyak merek internasional yang berfokus pada pengembangan produk untuk membuat produk yang belum pernah dipasarkan sebelumnya. Sebaliknya, pengusaha lokal lebih sering meniru produk impor bahkan membuat duplikat dari produk tersebut. Hal ini menyebabkan citra produk lokal memburuk jika dilihat dari segi orisinalitasnya. Ketiga, harga produk impor lebih terjangkau dibandingkan dengan produk lokal dengan kualitas yang setara. Beberapa negara seperti China lebih menargetkan penjualan yang banyak walaupun mendapatkan sedikit laba, karena dengan begitu mereka dapat menarik lebih banyak orang untuk membeli produk mereka. Keempat, gengsi karena faktor lingkungan. Banyak yang beranggapan bahwa produk dengan label internasional dapat memberikan status sosial yang lebih tinggi bagi penggunanya. Banyak masyarakat yang membeli barang impor hanya untuk sekedar memamerkan eksklusifitasnya.
Ciri-ciri dari masyarakat yang telah didominasi oleh produk impor adalah maraknya produk impor di marketplace Indonesia. Dari banyaknya produk yang diperjualbelikan, sebagian besar adalah produk luar negeri, karena pasar mengikuti selera masyarakat Indonesia. Di kehidupan sehari-hari, kita juga lebih sering menjumpai orang yang menggunakan produk impor dibandingkan dengan produk lokal. Pengguna produk lokal sangat sedikit, sedangkan produk internasional bertebaran dimana-mana. Selain itu, banyak produk lokal yang kurang dikenal oleh masyarakat luas. Saat ini, banyak pelaku usaha lokal yang berusaha memasarkan merek dagang mereka. Sayangnya, produk yang mereka tawarkan kurang laku di pasaran karena masyarakat tidak familiar dengan merek-merek tersebut dan akhirnya kembali ke produk impor.
Bukti nyata dari dampak negatif ini dapat kita saksikan sendiri. Pada tahun 2024, terjadi gempuran produk-produk dari China ke Indonesia yang menyebabkan terjadinya kemerosotan pada penjualan di industri lokal, terutama di bidang tekstil. Masyarakat lebih memilih berbelanja pakaian dari merek China, karena mereka menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang setara dengan produk asal Indonesia. Selain dari segi harga, produk dari China juga dinilai lebih inovatif dalam mengembangkan produknya dari sisi material, model, dan lain-lain, sehingga menumbuhkan daya beli masyarakat akan produk mereka. Selain dari industri tekstil, peralatan elektronik dari China juga sangat digemari oleh masyarakat Indonesia karena dipasarkan dengan harga yang sangat murah, terutama produk smartphone dan laptop.
Jika dibiarkan terus menerus, fenomena ini akan sangat merugikan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, ada beberapa upaya yang perlu dilakukan, baik oleh pemerintah, pengusaha lokal, maupun masyarakat. Pertama, pemilik usaha lokal harus terus meningkatkan kualitas produknya. Dengan kualitas yang baik, orang akan tertarik untuk membeli produk yang dipasarkan. Selain itu, pengusaha lokal tidak boleh terpaku untuk meniru produk impor. Sebaliknya, mereka harus lebih inovatif dalam mengembangkan produk baru yang belum pernah ada. Kedua, pemerintah sebaiknya lebih membatasi masuknya produk impor ke Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberlakukan pengenaan bea masuk yang lebih tinggi. Ketiga, perlu adanya kampanye penggunaan produk lokal. Masyarakat harus diedukasi dan ditingkatkan kesadarannya akan pentingnya mendukung produk lokal dan manfaatnya bagi Indonesia. Keempat, pemerintah perlu mempertimbangkan pemberian subsidi bagi perusahaan lokal. Pemberlakuan subsidi dapat meringankan beban biaya produksi perusahaan, sehingga produknya dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Dengan begitu, produk lokal dapat bersaing dengan produk internasional dan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk impor. Kelima, kita bisa memulai dari diri sendiri untuk mengurangi penggunaan produk impor dan mulai memilih produk lokal sebagai penggantinya. Hal yang kita lakukan ini mungkin saja dapat memberi pengaruh bagi orang disekitar kita untuk ikut menggunakan produk asli Indonesia.
Iptek dapat memberikan dampak negatif dalam hidup kita, termasuk dalam hal perekonomian. Popularitas produk impor jauh di atas produk lokal Indonesia. Kita harus mencegah hal ini menjadi semakin parah. Beberapa upaya diatas diharapkan dapat mengatasi dampak negatif dari kemajuan Iptek yang dapat membahayakan bangsa kita.
Leave a Reply