Perkembangan Teknologi Transportasi dalam Negara Indonesia
-Celine Budianto/XII MIPA 3/05
Perkembangan IPTEK di Indonesia membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Salah satu dari dampak positif tersebut adalah majunya teknologi transportasi yang memudahkan masyarakat Indonesia untuk bergerak dan pergi ke daerah lain.
Perkembangan ini dimulai dari zaman Indonesia masih dijajah. Sebelumnya, Indonesia mengandalkan tenaga hewan atau kaki untuk transportasi. Pada saat itu keperluan untuk mobilitas masih sedikit, hanya sekedar pergi ke desa lain. Hal ini berubah saat Indonesia dijajah. Pemerintah kolonial Belanda mulai mengenalkan teknologi transportasi seperti jalan raya dan pelabuhan. Mereka memerlukan akses yang mudah untuk memindah hasil panen rempah-rempah dari kebun menuju negara lain. Dalam perkembangannya, Belanda mulai membutuhkan transportasi seperti kereta api, kapal api, pesawat terbang, dan lain-lain. Teknologi ini dipelajari dan dikembangkan untuk digunakan oleh masyarakat zaman sekarang. Pada masa kini, IPTEK sudah berkembang disertai dengan ekonomi negara yang meningkat dan kesadaran masyarakat oleh kebutuhan mereka terhadap transportasi yang mudah dijangkau dan efisien. Kini, perkembangan teknologi transportasi dapat kita lihat di keseharian kita seperti jalan tol, aplikasi ojol, dan MRT.
Perkembangan ini bisa terlihat dari mudahnya masyarakat untuk berpindah tempat. Dengan mudahnya akses transportasi, masyarakat bisa sampai ke tujuan mereka dengan cepat. Hal ini diiringi dengan pemesanan tiket transportasi. Contohnya penggunaan aplikasi KAI untuk memesan tiket kereta secara online. Jumlah kepemilikan kendaraan pribadi juga meningkat. Dengan berkembangnya inovasi transportasi yang berkualitas dan terjangkau, banyak orang memilih untuk memiliki kendaraan pribadi daripada menggunakan transportasi umum. Hal ini juga menyebabkan kemacetan di jalan raya dan meningkatnya polusi udara, terutama di daerah perkotaan.
Contoh kasus dari dampak perkembangan teknologi transportasi adalah adanya aplikasi ojek online. Sebelum aplikasi semacam itu mulai populer, ojek biasanya ditemui di jalan menunggu penumpang. Seringkali penumpang dan pengemudi ojek harus tawar-menawar mengenai tarif transportasi karena tidak ada tolak ukurnya. Hal ini berakibat penumpang bisa dikenakan harga dua kali atau lebih tinggi dari harga umumnya. Pengemudi ojek juga terkena dampak, yaitu pemasukan yang tidak stabil karena belum tentu bisa mendapatkan penumpang. Lalu, aplikasi ojol (ojek online) mulai bermunculan seperti Gojek, Grab, dan Maxim. Aplikasi ini memfasilitasi komunikasi yang cukup antara pengemudi dan penumpang. Pengemudi bisa cepat mendapatkan penumpang dan sebaliknya sehingga pemasukan pengemudi ojol bisa stabil. Perkembangan ini juga membuka lapangan kerja baru dimana siapapun, bahkan pelajar, yang memiliki kendaraan bisa bekerja di bidang ini. Masyarakat juga diuntungkan karena aplikasi ini tidak hanya memberikan layanan transportasi, namun juga layanan antar paket, belanja kebutuhan, dan pemesanan makanan. Selain itu, aplikasi ojol sering memberikan promo yang menarik bagi konsumennya. Contoh lainnya adalah bus listrik DAMRI di Surabaya. Tahun lalu, Pemkot Surabaya telah menjalankan 11 unit bus listrik. Perkembangan teknologi transportasi ramah lingkungan menguntungkan kota yang indikasi pencemarannya tinggi.
Perkembangan ini bila tidak disikapi dengan benar akan berakibat buruk, contohnya meningkatnya pencemaran udara. Kita sebagai masyarakat perlu menyikapi teknologi ini dengan benar. Kita bisa memulai dengan menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi atau jalan kaki bila tujuannya dekat. Kita juga harus menjaga dan merawat transportasi umum seperti tidak mengotori kendaraan, tidak merusak fasilitas dari transportasi umum, dan lain-lain. Bila memiliki kendaraan pribadi, digunakan dengan semestinya dan jangan berbuat sesuatu yang mengganggu kenyamanan orang lain. Dan terakhir, hanya membeli kendaraan pribadi jika diperlukan dan bukan karena tiba-tiba ingin.
Upaya yang bisa dilakukan oleh negara adalah meratakan pembangunan negara. Banyak daerah Indonesia yang bukan pulau Jawa tidak mendapat pembangunan yang baik. Hasilnya, mobilitas masyarakat pun terganggu. Negara juga bisa memperluas transportasi umum sehingga masyarakat bisa menjangkau daerah lain dengan mudah. Dengan begitu, seluruh masyarakat Indonesia bisa menggunakan hasil dari perkembangan teknologi transportasi dengan semestinya.
Leave a Reply