Esai Bahasa Indonesia & PPKn – Stefan Keane Hidayat/XII MIPA 3/31

LATAR BELAKANG :

  • di era globalisasi terjadi begitu banyak kemajuan yang baik bagi seluruh masyarakat. disamping itu terdapat berbagai ancaman yang perlu dihadapi. kemajuan teknologi pertahanan di Indonesia memberikan dampak yang signifikan. Begitu banyak ancaman global yang seringkali bersifat cyber. Oleh karena itu modernisasi alutsista sangat diperlukan agar mampu melawan tantangan tersebut. Negara- negara maju telah menggunakan berbagai teknologi canggih yang dapat dimafaatkan TNI yaitu Ai, drone, siber dan lain sebagainya

INDIKATOR KEMAJUAN :

  • penguatan keamanan siber untuk melindungi NKRI
  • ⁠teknologi alutsista yang kian canggih mampu berguna dalam berbagai keadaan
  • ⁠penggunaan teknologi berbasis Ai
  • ⁠kemandirian bangsa untuk merawat dan memproduksi alutsista yang canggih

KASUS :

  • terdapat kapal kapal asing dari Vietnam dan China yang melakukan pencurian ikan di ZEE Indonesia ( zona ekonomi eksklusif) pada tahun 2021. Patroli telah dilakukan oleh TNI sehingga dapat ditangkap saat memasuki wilayah indonesia. Teknologi seperti kapal cepat, drone, sistem satelit menjadi prioritas dalam mempercepat respon terhadap ancaman.

UPAYA YANG BISA DILAKUKAN :

  • memperbarui peraltan lama menjadi alutsista berbasis teknologi
  • melatih personel TNI untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi canggih
  • ⁠anggaran yang memadai untuk mendukung pertahanan indonesia
  • ⁠mendukung penelitian dan pengembangan industri pertahanan di indonesia

Kemajuan teknologi alat utama sistem senjata (alutsista) memiliki dampak signifikan terhadap kemampuan pertahanan TNI dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berikut adalah penjelasan mengenai latar belakang, indikator, contoh kasus, dan upaya yang dapat dilakukan:

  1. Latar Belakang
    • Kebutuhan Modernisasi
    Ancaman global dan regional semakin kompleks, seperti konflik perbatasan, terorisme, dan perang hibrida (cyberwarfare). Untuk itu, modernisasi alutsista diperlukan agar TNI dapat menghadapi tantangan ini secara efektif.
    • Geopolitik dan Geostrategis Indonesia
    Letak Indonesia yang strategis di antara dua samudra dan berbagai jalur perdagangan internasional menjadikan penguatan alutsista krusial untuk menjaga wilayah maritim, darat, dan udara.
    • Kemajuan Teknologi Global
    Negara-negara maju telah memanfaatkan teknologi seperti drone, artificial intelligence (AI), dan siber untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. TNI perlu beradaptasi agar tidak tertinggal.
  2. Indikator Kemajuan Teknologi Alutsista
    1. Inovasi Teknologi
      • Penggunaan teknologi canggih seperti radar multifungsi, sistem kendali senjata berbasis AI, dan kendaraan otonom (drone tempur).
    2. Efektivitas Operasional
      • Alutsista yang mampu beroperasi dalam berbagai kondisi cuaca dan medan.
    3. Kemampuan Cyber Defense
      • Penguatan teknologi keamanan siber untuk melindungi infrastruktur militer.
    4. Kemandirian Industri Pertahanan
      • Tingkat kemampuan negara memproduksi dan merawat alutsista secara mandiri.
    5. Integrasi Sistem
      • Sistem pertahanan yang saling terintegrasi (interoperabilitas) antara tiga matra (TNI AD, TNI AL, TNI AU).
  1. Contoh Kasus
    • Kasus Konflik Laut China Selatan (LCS)
    Indonesia menghadapi tantangan pelanggaran wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) oleh kapal asing. Teknologi seperti drone pengawasan maritim dan kapal perang canggih diperlukan untuk memantau aktivitas di LCS.
    • Pengamanan Perbatasan dan Terorisme
    Teknologi radar darat dan pesawat tanpa awak digunakan untuk mendeteksi pergerakan kelompok bersenjata di perbatasan, seperti yang terjadi di wilayah Papua.
    • Cyberwarfare
    Serangan siber terhadap infrastruktur strategis Indonesia, termasuk TNI, menunjukkan perlunya teknologi pertahanan berbasis siber untuk melindungi data dan sistem komunikasi militer.
  2. Upaya yang Bisa Dilakukan
    1. Modernisasi Alutsista
      • Memperbarui peralatan militer lama dengan alutsista berbasis teknologi mutakhir.
      • Contoh: Pengadaan jet tempur generasi 5 seperti F-35, kapal selam berteknologi stealth, atau sistem rudal pertahanan.
    2. Pengembangan Industri Pertahanan Dalam Negeri
      • Meningkatkan kemampuan PT Pindad, PT PAL, dan PT DI untuk memproduksi alutsista mandiri.
      • Kolaborasi dengan negara lain dalam transfer teknologi, seperti kerja sama dengan Korea Selatan untuk kapal selam dan pesawat tempur KF-21.
    3. Investasi Riset dan Inovasi
      • Mendukung penelitian di bidang teknologi pertahanan, seperti drone militer, robotik, dan kecerdasan buatan.
    4. Pelatihan dan Pengembangan SDM
      • Melatih personel TNI untuk mengoperasikan dan memelihara teknologi canggih.
      • Mengembangkan program pendidikan kerja sama dengan universitas dan lembaga teknologi internasional.
    5. Penguatan Pertahanan Siber
      • Membentuk unit khusus TNI Cyber Command untuk mengatasi ancaman siber yang berkembang.
      • Mengembangkan sistem deteksi dini dan respon cepat terhadap serangan digital.
    6. Anggaran Pertahanan yang Memadai
      • Meningkatkan alokasi anggaran pertahanan untuk mendukung modernisasi teknologi alutsista.

Kesimpulan

Kemajuan teknologi alutsista memainkan peran penting dalam meningkatkan kemampuan pertahanan TNI. Dengan upaya modernisasi, penguatan industri pertahanan dalam negeri, dan pengembangan SDM, Indonesia dapat memperkuat kedaulatan NKRI di tengah ancaman global yang semakin kompleks.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *