Maria Mulia Sukacita Hidayat XII MIPA 3 / 24
Tugas 2 : filosofi + hasil foto jadi


Qilin, salah satu dari “empat hewan mulia” dalam mitologi Tiongkok bersama kura-kura, naga, dan burung phoenix, memiliki peran penting dalam membantu dewa Pangu menjaga langit dan bumi dari kekacauan. Setelah menyelesaikan tugasnya, Qilin masuk ke dalam hutan lebat, sehingga ia dikenal sebagai simbol pertanda baik. Sekitar 2.900 tahun lalu, legenda mencatat bahwa Kaisar Fu Xi melihat Qilin muncul dari Sungai Kuning dengan tanda magis di punggungnya. Tanda ini kemudian ia salin dan dipercaya menjadi dasar dari tulisan Cina. Qilin pertama kali disebut dalam catatan sejarah pada abad ke-5 SM dalam buku Zuo Zhan, yang menggambarkan peristiwa di Tiongkok pada 722-465 SM.
Meskipun tampak menakutkan, Qilin sebenarnya adalah makhluk yang damai dan penuh kasih. Ia mampu berjalan di atas air dan melayang tanpa merusak rumput, serta melambangkan kemakmuran dan kedamaian. Qilin tidak pernah melukai makhluk hidup atau tumbuhan, namun ia bisa agresif dalam menghukum orang jahat. Qilin dihormati sebagai raja di antara binatang buas dan menjadi simbol kemanusiaan dan kebijaksanaan, dipercaya sebagai pertanda kelahiran orang bijak di masa depan.
Di berbagai budaya Asia Timur seperti Korea dan Jepang, Qilin dikenali dengan berbagai wujud, ia digambarkan sebagai gabungan rusa kecil, singa, dan ikan, atau terkadang memiliki tubuh harimau dengan kepala dan ekor naga. Qilin dianggap makhluk suci dalam budaya Tiongkok, sering disulam pada jubah bangsawan tinggi. Patung Qilin juga banyak ditemukan di kelenteng dan makam Tionghoa, dipercaya dapat mengusir roh jahat dan mengantar jiwa orang yang telah meninggal menuju alam baka dengan damai.
Leave a Reply